ASUHAN
KEBIDANAN INTRANATAL CARE FISIOLOGI
PADA
NY “R” DENGAN GESTASI 39 MINGGU
PRESENTASE
BELAKANG KEPALA
DI
RS H.PADJONGA DG.NGALLE
TANGGAL
25 AGUSTUS 2015
No. Register :
Tanggal Masuk : 25 Agustus 2015 jam
00.00 wita
Tanggal Partus : 25 Agustus 2015 jam
04.30 wita
Tanggal Pengkajian : 25 Agustus 2015 jam 00.00
wita
Nama Pengkaji : MUTIARA
KALA
I
LANGKAH
I. IDETIFIKASI DATA DASAR
A.
Identitas Istri/Suami
Nama : Ny “ R”/ Tn “H”
Umur : 25 tahun/ 27 tahun
Nikah/Lamanya : 1X/ ± 1 tahun
Suku : Makassar
Agama : Islam/ Islam
Pendidikan : S1/SMA
Pekerjaan : P.swasta/
Wiraswasta
Alamat : Bontomanai
B.
Tinjauan Kartu ANC
1. G1
P0 A0
2. HPHT
: 15 November 2014
3. HTP : 22 Agustus 2015
4. Pemeriksaan
kehamilan sebanyak 4 kali
a. Trimester
I : 1 kali
b. Trimester
II : 1 kali
c. Trimester
III : 2 kali
5. Umur
kehamilan ibu adalah 39 minggu
6. Tidak
pernah mengalami salah satu tanda bahaya dalam kehamilan
7. Ibu
mengkomsumsi tablet Fe dan vitamin C
8. Ibu
mendapat suntikan TT sebanyak 2X
9. Pergerakan
janinnya kuat disebelah kiri perut ibu dan dirasakan sejak umur kehamilan 5
bulan sampai sekarang
10. Pemeriksaan
Lab : Hb 11 gr%
C.
Riwayat Reproduksi
1. Monarche
: 14 tahun
2. Siklus
Haid : 28- 30 hari
3. Lamanya : 3- 4 hari
4. Disminorhe
: -
D.
Riwayat Persalinan Sekarang
1. Ibu
merasa nyeri perut tembus belakang jam 22.59 wita
2. Ada
pelepasan lendir dan darah jam 00.00 wita
3. Ibu
merasakan pergerakan janinnya kuat terutama sebelah kiri perut ibu
4. Ibu
tidak dapat tidur karena adanya rasa nyeri perut tembus belakang sifatnya
hilang timbul
5. Ibu
makan terakhir jam 19.53 wita
6. Ibu
BAB terakhir jam 22.00 wita
7. Ibu
mengatakan tidak ada pengeluarkan air ketuban
E.
Riwayat Penyakit dalam Keluarga
1. Ibu
tidak pernah menderita penyakit yang serius dan tidak ada riwayat operasi
2. Tidak
ada riwayat alergi dan ketergantungan obat-obatan
F.
Riwayat Ekonomi dan Psikologi dan
spritual
1. Pengambilan
keputusan dalam keluarga adalah suami
2. Suami
dan keluarga bahagia dengan kehamilan ibu
3. Ibu
dan suami sudah menabung untuk biaya persalinan
4. Ibu
selalu berdoa untuk keselamatannya dan janinnya
G.
Pemeriksaan Fisik
1. KU
ibu baik
2. Ekspresi
ibu tampak meringis bila ada his
3. TTV
( TD : 120/80 mmHg; N : 88 x/menit; S : 36,70 C; P : 20 x/menit)
4. Inspeksi
a. Wajah
tidak ada oedema
b. Mata;
konjungtiva merah muda dan sklera putih
c. Leher;
tidak terdapat pembesaran pada vena jogularis, kelenjar limfe dan thyroid
d. Payudara;
simetris kiri dan kanan, hyperpigmentasi pada aerola dan puting susu terbentuk
e. Abdomen;
tidak ada bekas operasi dan terdapat linea nigra serta stria livid
f. Vulva;
tidak ada oedema dan varises
g. Ekstremitas
atas dan bawah; tungkai tidak ada oedema dan varices
5. Palpasi
a. Leopold
I : TFU 3 jrbpx (28 cm)
b. Leopold
II : PUKA
c. Leopold
III : kepala
d. Leopold
IV : divergen
e. TP
: 89 cm
f. TFU
: 36 cm
g. TBJ
: 3204 cm
6. Auskultasi
DJJ terdengar jelas pada kuadran kanan bawah abdomen ibu dengan frekuensi 136
x/menit
7. HIS
4x 10 menit durasi (30-35 detik)
8. Pemeriksaan
dalam jam 00.00 wita
a. Keadaan
vulva dan vagina tidak ada kelainan
b. Porsio
lunak dan tipis
c. Pembukaan
5 cm
d. Ketuban
(+)
e. Presentase
kepala
f. Tidak
ada penumbungan
g. Tidak
ada molage
h. Penurunan
H II
i.
Panggul kesan normal
j.
Pelepasan lendir dan darah
LANGKAH
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH
AKTUAL
Diagnosa : G1 P0 A0, gestasi 39 minggu, presentase
kepala, PUKA, divergen, situs memanjang, hidup, tunggal, intrauteri, keadaan
ibu dan janin baik, inpartu kala 1 fase aktif
1. G1
P0 A0
DS : kehamilan pertama
DO : tonus otot tegang, tampak
linea nigra dan stria livida.
Analisa dan interpretasi data
Tonus
otot perut tegang menandakan adanya peregangan otot selama hamil. Pecahnya
pembuluh darah parifer akibat penegangan selama hamil.
2. Gestasi
39 minggu
DS : HPHT tanggal 15 November 2014
kehamilannya cukup bulan
DO : pada palpasi leopold I (TFU 3
jrbpx)
umur kehamilan 39 minggu
Analisa dan interpretasi data
Dengan
menggunakan rumus Neagle dari HPHT tanggal 15 November 2014 sampai tanggal
pengkajian 25 Agustus 2015 maka umur kehamilan ibu adalah 39 minggu
3. PUKA
DS : Pergerakan janinnya kuat
terutama sebelah kiri
DO : Pada
palpasi leopold II teraba tahanan yang luas disebelah kanan abdomen dan
bagian-bagian kecil disebelah kiri abdomen ibu
Analisa dan interpretasi data
Pergerakan janin dirasakan ibu disebelah
kiri, pada saat palpasi teraba tahanan yang luas disebelah kanan dan
bagian-bagian kecil disebelah kiri hal ini menandakan posisi punggung janin
berada disebelah kanan ( Rustam Mocthar, synopsis obstetri jilid 1 hal 50-51)
4. Presentase
kepala
DS
: Ada tahanan dan teraba keras dan bundar pada perut bagian bawah
DO : pada palpasi L3
teraba kepala
Analisa dan interpretasi
data
Pada
L3 teraba tahanan yamg keras dan melintang dibagian sympisis yang menandakan
bagian terendah janin adalah kepala
5. BDP
DS : -
DO : pada palpasi L4
teraba kepala sudah bergerak dalam panggul
Analisa dan interpretasi
data
Pada
saat palpasi L4 kedua ujung jari tangan pemeriksa sudah tidak ketemu lagi hal
ini menandakan bagian terendah janin sudah bergerak dalam panggu
6. Hidup
DS : Pergerakan janinya
kuat disebelah kiri
DO : djj terdengar
jelas pada saat auskultasi dikuadran kanan bawah perut ibu dengan frekuensi 136
x/menit
Analisa dan interpretasi
data
Adanya
pergerakan janin yang dirasakan ibu dan djj yang terdengar jelas pada kuadran kanan
bawah dengan frekuensi 136 x/i, hal inu menandakan bahwa janin hidup ( Ida
Bagus Eda Manuaba, hal 78-79)
7. Situs
memanjang, tunggal
DS : Pergerakan janinya
disebelah kiri
ibu merasakan ada penekanan pada perut bagian
atas dan merasa sesak
DO : pembesaran sesuai
umur kehamilan
palpasi
teraba 1 kepala, 1 bokong dan 1 punggung
Analisa dan interpretasi
data
Jika ukuran panjang adalah ukuran bokong, kepala sesuai dengan
sumbu panjang ibu maka janin dikatakan dalam keadaan letak memanjang
(Sastrawinota, obstetric fisiologi unpad, hal 196).
Pada sumbuh kehamilan janin dikatakan
tunggal jika pada pemeriksaan palpasi teraba 1 kepala, 1 bokong dan 1 punggung
( ilmu kebidanan 2008, hal 180).
8. Intrauteri
DS
:Tidak pernah mengalami nyeri perut yang hebat selama hamil
ibu mengatakan pergerakan janinnya kuat
DO : pada saat palpasi
ibu tidak meringis
Djj terdengar jelas pada kuadran kanan
bawah abdomen ibu dengan frekuensi 136 x/menit
Analisa dan interpretasi
data
Bagian dari uterus yang merupakan tempat
pertumbuhan dan perkembangan janin adalah cavum uteri dimana bagian hasil
konsepsi dapat tumbuh dan berkembang tanpa merasakan atau menyebabkan nyeri
yang kuat dan hebat.(ilmu kandungan, hal 254)
9. Keadaan
ibu dan janin baik
DS : ibu merasakan
keadaannya sehat dan pergerakan janinnya kuat
DO : auskultasi djj
terdengar jelas dengan frekuensi 136 x/i
keadaan ibu sehat dengan TTV
TD : 120/80 mmHg S : 36,70 C
N : 88 x/menit P
: 20 x/menit
Analisa dan interpretasi
data
Pergerakan
janinnya kuat dan djj terdengar jelas dengan frekuensi 120-160 x/i merupakan
janin dalam keadaan baik serta ekspresi wajah ibu tidak lemah, tampak sehat
menandakan bahwa ibu dalam keadaan baik.
10. Inpartu
kala 1 fase aktif
DS
: Ibu merasakan Nyeri perut tembus
belakang dengan adanya rasa ingin BAB
serta dorongan yang kuat untuk mengedan
DO : kontraksi uterus
4x 10 menit (30-35 detik)
pemeriksaan dalam jam 00.00 wita
· Keadaan
vulva dan vagina tidak ada kelainan
· Porsio
lunak dan tipis
· Pembukaan
5 cm
· Ketuban
(+)
· Presentase
kepala
· Tidak
ada penumbungan
· Tidak
ada molage
· Penurunan
H II
· Pelepasan
lendir dan darah
Analisa dan interpretasi
data
Pada
saat kehamilan terjadi peningkatan lendir dan darah serviks sehingga pada saat
kontraksi segmen bawah rahim terenggang dan tertarik sehingga lendir serviks
(blody show) akan keluar dari vagina sebagai tanda mulainya persalinan.
Pada pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan
5 cm menandakan bahwa ibu inpartu kala 1 fase aktif. Nyeri mungkin disebabkan anoreksia
sel-sel otot waktu kontraksi akibat tekanan pada ganglian dan fleksus houser
yang mengakibatkan kontraksi. (Sarwono, Ilmu Kebidanan; hal 181-182)
LANGKAH
III. ANTISIPASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL
Tidak
ada data yang menunjang
LANGKAH
IV. TINDAKAN SEGERA/ KOLABORASI
Tidak
ada data yang menunjang
LANGKAH
V. RENCANA TINDAKAN
Tujuan
: kala I fase aktif berlansung normal
kondisi ibu dan janin baik
ibu dapat beradaptasi dengan nyeri
ibu mendapatkan dukungan fisik dan
psikologi dari keluarga
Kriteria
: kontraksi uterus adekuat 4x 10 menit (>40 detik)
DJJ 120-160 x/menit, kuat dan teratur
TTV dalam batas normal dengan :
· TD
: 100-120 mmHg (sistol)/ 60-90 mmHg (diastol)
· N
: 60-80 x/menit
· S
: 36,50- 37,50 C
· P
: 16-24 x/menit
Intervensi
1.
Beritahu ibu hasil pemeriksaan dalam dan
lakukan cuci tangan sesudah dan sebelum bertindak
Rasional
: agar ibu mengetahui kemajuan persalinan dan memperisapkan diri menghadapi
persalinan
2.
Jelaskan kepada ibu tentang penyebab
nyeri
Rasional
: agar ibu dapat mengerti dan dapat beradaptasi dengan nyeri yang dirasakan
3.
Ajarkan pada ibu teknik relaksasi yaitu
menarik nafas melalui hidung dan menghembuskannya melalui mulut
Rasional
: pada saat kontraksi terjadi ketegangan yang hebat sehingga dengan teknik
relaksasi dapat mengurangi rasa nyeri
4.
Anjurkan ibu untuk menetukan posisi yang
menguntungkan bayinya seperti berbaring miring secara bergantian dan berjalan
atau jongkok
Rasional
: tidur miring kesalah satu sisi dapat meningkatkan oksigenasi janin karena
mencegah penekanan vena cavaiferior uterus yang membesar yang dapat mengurangi
supllai darah ke plasenta tetap lancar, berjalan ataupun jongkok dapat
mempercepat turunya bagian terendah janin
5.
Beri intake berupa makanan maupun
minuman
Rasional
: intake berupa makanan dan minuman dapat memberikan energi bagi ibu sehingga
pada kala II ibu mempunyai tenaga untuk mengedan
6.
Ajarkan ibu meneran yang baik dan benar
Rasional
: dengan cara dan posisi yang benar ibu dapat bekerja sama dengan petugas
sehingga proses persalinan dapat berjalan dengan lancar
7.
Observasi kemajuan persalinan, his, djj
serta nadi tiap 30 menit, suhu dan TD serta pemeriksaan dalam tiap 4 jam
Rasional
: dengan memantau TTV, DJJ, HIS maupun pembukaan maka bidan dapat menggambarkan
keadaan ibu dan janin yang dicatat dalam patograf sehingga dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan selanjutnya
8.
Siapkan partus set dan bertindak secara
aseptic
Rasional
: dengan mempersiapkan peralatan sebelumnya dapat memperlancar proses
persalinan dan bertindak secara aseptic mencegah terjadinya infeksi silang
9.
Dukumentasikan hasil pemantauan dalam
patograf
Rasional
: pendokumentasian dalam patograf merupakan standar dari pelaksanaan askeb dan
membantu menilai kemajuan persalinan serta membantu dalam pengambilan keputusan
selanjutnya
LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
Tanggal
25 Agustus 2015 jam 04.00 wita
1.
Memberitahu ibu hasil pemeriksaan dan
melaukan cuci tangan untuk pencegahan infeksi silang
Hasil
: KU ibu baik dengan TTV ( TD : 120/80 mmHg; N : 80 x/i; S : 36,70
C; P : 20 x/i) dan petugas telah melakukan cuci tangan untuk pencegahan infeksi
silang
2.
Menjelaskan pada ibu tentang penyebab
nyeri terhadap persalinan
Hasil
: ibu mulai beradaptasi dengan nyeri
3.
Mengajarkan ibu teknik relaksasi dengan
cara menarik nafas melalui hidung lalu menghembuskannya melalui mulut
Hasil
: ibu tampak mengerti dan siap melakukannya
4.
Menganjurkan pada ibu posisi yang
menguntungkan seperti berbaring miring, berjalan dan jongkok
Hasil
: ibu tampak mengerti, ibu berjalan-jalan untuk mempercepat turunnya kepala
5.
Memberikan intake berupa makanan maupun
minuman
Hasil
: ibu makan roti dan minum 1 gelas teh
6.
Mengajarkan ibu cara mengedan yang baik
Hasil
: ibu tampak mengerti dan mau melakukannya
7.
Mengobservasi kemajuan persalinan dengan
memantau HIS,DJJ, nadi serta pemeriksaan dalam
JAM
|
HIS
|
DJJ
|
N
|
TD
|
S
|
00.00
|
4X10 menit (30-35)
|
135 x/i
|
78 x/i
|
110/70
|
36,70c
|
00.30
|
4X10
menit (30-35)
|
136 x/i
|
80 x/i
|
|
|
01.00
|
4X10
menit (30-35)
|
142 x/i
|
78 x/i
|
|
|
01.30
|
4X10
menit (30-35)
|
148 x/i
|
80 x/i
|
|
|
02.00
|
4X10
menit (30-35)
|
148 x/i
|
80 x/i
|
|
|
02.30
|
5X10 menit (40-45)
|
142 x/i
|
78 x/i
|
|
|
03.00
|
5X10
menit (40-45)
|
142 x/i
|
82 x/i
|
|
|
03.30
|
5X10
menit (40-45)
|
142 x/i
|
82 x/i
|
|
|
04.00
|
5X10
menit (40-45)
|
140 x/i
|
82 x/i
|
110/80
|
36,90c
|
Pemeriksaan
dalam jam 04.00 wita
a.
Keadaan vulva dan vagina tidak ada
kelainan
b.
Porsio tidak teraba
c.
Pembukaan 10 cm
d.
Ketuban (-)
e.
Presentase kepala
f.
Tidak ada penumbungan
g.
Tidak ada molage
h.
Penurunan HIV
i.
Panggul kesan normal
j.
Pelepasan lendir dan darah
8. Menyiapkan
partus set dan bertindak aseptic
Hasil : partus set dalam keadaan siap pakai
9. Mendokumentasikan
hasil pemantauan dalam patograf
Hasil : telah dilaksanakan
LANGKAH
VII. EVALUASI
Tanggal
25 Agustus 2015 jam 04.05 wita
1. Kala
I berlangsung normal
a. His
adekuat 5x 10 menit ( 40-45 detik)
b. Pembukaan
lengkap jam 04.00 wita
c. Ibu
dapat beradaptasi dengan nyeri
2. KU
ibu dan janin baik ditandai dengan :
a. TD
: 110/80 mmHg
b. N
: 88 x/menit
c. S
: 36,70 C
d. P
: 20 x/menit
e. DJJ
: 130 x/menit
PENDOKUMENTASIAN
HASIL ASUHAN KEBIDANAN
SOAP
KALA I
No. Register :
Tanggal Masuk : 25 Agustus 2015 jam
00.00 wita
Tanggal Partus : 25 Agustus 2015 jam
04.30 wita
Tanggal Pengkajian : 25 Agustus 2015 jam 00.00 wita
Nama Pengkaji : MUTIARA
IDENTITAS
SUAMI/ISTRI
Nama : Ny “ R”/ Tn “H”
Umur : 25 tahun/ 27 tahun
Nikah/Lamanya : 1X/ ± 1 tahun
Suku : Makassar
Agama : Islam/ Islam
Pendidikan : S1/SMA
Pekerjaan : P.swasta/
Wiraswasta
Alamat : Bontomanai
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan ini
adalah kehamilan pertama, ibu melakukan pemeriksaan ANC sebanyak 4 kali. Ibu
mengatakan usia kehamilannya sudah cukup bulan dan tidak pernah mengalami salah
satu tanda bahaya dalam kehamilan. Ibu mengkomsumsi tablet Fe dan vitamin, ia
mendapatkan suntikan TT sebanyak 2 kali. Ibu merasakan pergerakan janinnya kuat
disebelah kiri dan dirasakannya sejak usia kehamilan 20 minggu.
OBJEKTIF
HTP tanggal 22 Agustus 2015. KU ibu baik dan
ekspresi ibu meringis bila ada his serta TTV ( TD:120/80 mmHg; N:80 x/i; S:36,70
C; P:20 x/i), inspeksi pada wajah tidak ada oedema, mata konjungtiva merah muda
dan sklera putih,leher tidak ada pembesaran vena jogularis, kelenjar limfe dan
tyroid, payudara simetris kiri kanan, hyperpigmentasi dan puting susu
terbentuk, abdomen tidak ada bekas operasi serta terdapat linea nigra dan stria
alba, pada palpasi abdomen didapatkan L1 : TFU 3 jrbpx; L2 : PUKA; L3 : kepala;
L4 : BDP, LP : 89 cm dan TBJ : 3204 gram serta auskultasi djj terdengar jelas
pada kuadran kanan bawah dengan frekuensi 136 x/i, vulva serta tungkai tidak
ada oedema dan varises. Pada pemeriksaan dalam jam 00.00 wita adalah :
a. Keadaan
vulva dan vagina tidak ada kelainan
b. Porsio
lunak dan tipis
c. Pembukaan
5 cm
d. Ketuban
(+)
e. Presentase
kepala
f. Tidak
ada penumbungan
g. Tidak
ada molage
h. Penurunan
H II
i.
Panggul kesan normal
j.
Pelepasan lendir dan darah
ASSESMENT
Diagnosa : G1 P0 A0, gestasi 39 minggu, PUKA, BDP,
situs memanjang, hidup, tunggal, intrauteru, keadaan ibu dan janin baik,
inpartu kala I fase aktif
PLANNING
Tanggal 25 Agustus 2015 jam
04.00 wita
1.
Memberitahu ibu hasil pemeriksaan dan
melaukan cuci tangan untuk pencegahan infeksi silang; KU ibu baik dengan TTV (
TD : 120/80 mmHg; N : 80 x/i; S : 36,70 C; P : 20 x/i) dan petugas
telah melakukan cuci tangan untuk pencegahan infeksi silang
2.
Menjelaskan pada ibu tentang penyebab
nyeri terhadap persalinan; ibu mulai beradaptasi dengan nyeri
3.
Mengajarkan ibu teknik relaksasi dengan
cara menarik nafas melalui hidung lalu menghembuskannya melalui mulut; ibu
tampak mengerti dan siap melakukannya
4.
Menganjurkan pada ibu posisi yang
menguntungkan seperti berbaring miring, berjalan dan jongkok; ibu tampak
mengerti, ibu berjalan-jalan untuk mempercepat turunnya kepala
5.
Memberikan intake berupa makanan maupun
minuman; ibu makan roti dan minum 1 gelas teh
6.
Mengajarkan ibu cara mengedan yang baik;
ibu tampak mengerti dan mau melakukannya
7.
Mengobservasi kemajuan persalinan dengan
memantau HIS,DJJ, nadi serta pemeriksaan dalam
JAM
|
HIS
|
DJJ
|
N
|
TD
|
S
|
00.00
|
4X10 menit (30-35)
|
135 x/i
|
78 x/i
|
110/70
|
36,70c
|
00.30
|
4X10
menit (30-35)
|
136 x/i
|
80 x/i
|
|
|
01.00
|
4X10
menit (30-35)
|
142 x/i
|
78 x/i
|
|
|
01.30
|
4X10
menit (30-35)
|
148 x/i
|
80 x/i
|
|
|
02.00
|
4X10
menit (30-35)
|
148 x/i
|
80 x/i
|
|
|
02.30
|
5X10 menit (40-45)
|
142 x/i
|
78 x/i
|
|
|
03.00
|
5X10
menit (40-45)
|
142 x/i
|
82 x/i
|
|
|
03.30
|
5X10
menit (40-45)
|
142 x/i
|
82 x/i
|
|
|
04.00
|
5X10
menit (40-45)
|
140 x/i
|
82 x/i
|
110/80
|
36,90c
|
Pemeriksaan
dalam jam 04.00 wita
a.
Keadaan vulva dan vagina tidak ada kelainan
b.
Porsio tidak teraba
c.
Pembukaan 10 cm
d.
Ketuban (-)
e.
Presentase kepala
f.
Tidak ada penumbungan
g.
Tidak ada molage
h.
Penurunan HIV
i.
Panggul kesan normal
j.
Pelepasan lendir dan darah
8. Menyiapkan
partus set dan bertindak aseptic; partus set dalam keadaan siap pakai
9. Mendokumentasikan
hasil pemantauan dalam patograf
KALA II
LANGAKH
I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
DS : Ibu
merasakan sakitnya bertambah kuat dan sering disertai tembus belakang
Ibu ingin BAB
Ada
dorongan untuk meneran
DO
: perineum menonjol
vulva
membuka
his
adekuat 5x10 menit (40-45 detik)
djj
terdengar jelas dan teratur dengan frekuensi 130 x/i
ketuban
pecah spontan jam 04.00 wita
pemeriksaan
dalam jam 04.00 wita
a. Keadaan
vulva dan vagina tidak ada kelainan
b. Porsio
tidak teraba
c. Pembukaan
10 cm
d. Ketuban
(-)
e. Presentase
kepala
f. Tidak
ada penumbungan
g. Tidak
ada molage
h. Penurunan
H IV
i.
Panggul kesan normal
LANGKAH
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH AKTUAL
Diagnosa : inpartu kala
II
DS : ibu merasakan sakitnya bertambah
kuat dan sering disertai tembus belakang
ibu
ingin BAB dan ada tekanan pada anus
ibu
merasakan ada dorongan kuat untuk meneran
DO
: perineum menonjol
vulva
dan anus membuka
his
5x 10 menit (40-45 detik)
DJJ
terdengar jelas dengan frekuensi 130 x/i
ketuban
pecah spontan jam 04.00 wita
pemeriksaan
dalam jam 04.00 wita
a. Keadaan
vulva dan vagina tidak ada kelainan
b. Porsio
tidak teraba
c. Pembukaan
10 cm
d. Ketuban
(-)
e. Presentase
kepala
f. UUK
kiri depan
g. Penurunan
H IV
h. Panggul
kesan normal
i.
Pengeluaran lendir dan darah
Analisa dan intervensi
data
Kala II dimulai sejak pembukaan lengkap
dimanan terjadi penurunan kepala pada H IV serta terdapat tanda dan gejala kala
II yaitu dorongan untuk meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol serta
vulva dan anus membuka. (Asuhan Persalinan Normal, JNPK-KR hal 79)
LANGKAH
III. ANTISIPASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL
Tidak ada data yang
menunjang
LANGKAH
IV. TINDAKAN SEGERA/ KOLABORASI
Tidak ada data yang
menunjang untuk melakukan kolaborasi
LANGKAH
V. RENCANA TINDAKAN
Tujuan : proses
persalinan berlangsung normal
Kriteria : persalinan
berjalan normal (kurang lebih 30 menit)
bayi
lahir dengan spontan, segera menangis
tidak
terjadi perdarahan (± 500 cm )
TTV
dalam batas normal :
TD :
110/80- 120/90 mmHg S
: 36,5o- 37,5o C
N :
60- 100 x/menit P
: 16- 24 x/menit
Intervensi
1. Dengar
dan melihat andanya tanda persalinan kala II ( dor-an,tek-nus, per-jol,vul-ka)
Rasional : agar dapat
mengetahui apakah sudah dapat memimpin persalinan atau belum
2. Pastikan
kelengkapan peralatan,bahan dan obat-obatan esensial untuk menolong persalinan
dan menatalaksanakan komplikasi ibu dan bayi baru lahir.
Rasional : persiapan
peralatan persalinan akan mendukung kelancaran persalinan
3. Pakai celemek plastik
Rasional : dapat
melindungi diri dari percikan darah,lender,air ketuban sehingga mencegah
infeksi silang
4. Lepaskan
dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai,cuci tangan dengan sabun dan air
bersih mengalir kemudian keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi
yang bersih dan kering
Rasional : dapat
mencegah infeksi
5. Pakai
sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk pemeriksaan dalam
Rasional : dapat
mencegah infeksi
6. Masukkan
oksitosin ke dalam tabung suntik(gunakan tangan yang memakai sarung tangan DTT
dan steril)
Rasional : peralatan
dalam keadaan siap pakai
7. Bersihkan
vulva dan perineum,menyekanya dengan hati-hati dari depan ke belakang dengan
menggunakan kapas atau kasa yang dibasahi air DTT
Rasional :untuk mencegah infeksi
8. Lakukan
pereiksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
Rasional : untuk
mengetahui pembukaan dan kemajuan persalinan
9. Dekontaminasi
sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan
kedalam larutan klorin 0,5% kemudian lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik
dalam larutan 0,5 % selama 10 menit.cuci kedua tangan setelah sarung tangan
dilepaskan
Rasional : mencegah
infeksi silang
10. Periksa DJJ setelah kontraksi/saat relaksasi
uterus pastikan DJJ dalam batas normal (
120-160 x/i)
Rasional : untuk mengetahui keadaan janin
11. Beritahu
ibu pembukaan sudah lengkap,keadaan ibu dan janin baik,bantu ibu dalam
menemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya
Rasional : agar ibu mempersiapkan diri dalam proses
persalinan dan ibu tidak khawatir dengan janinnya
12. Minta
bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran
Rasional : agar mendukung ibu dalam proses
persalinan dan ibu merasa nyaman
13. Lakukan
pimpinan meneran saat ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran
Rasional : memperlancar berlangsungnya proses
persalinan dan tidak terjadi robekan jalan lahir yang tidak diinginkan
14. Anjurkan
ibu berjalan,jongkok atau mengambil posisi yang nyaman, jika belum ada dorongan
untuk meneran
Rasional : agar mempercepat proses persalinan
15. Letakkan
handuk bersih di perut ibu (untuk mengeringkan bayi),jika kepala bayi sudah
membuka vulva 5-6 cm
Rasional : untuk mengeringkan tubuh bayi
16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah
bokong ibu
Rasional : agar memudahkan saat menyokong kepala
bayi
17. Buka
tutup partus set dan pastikan kembali kelengkapan alat dan bahan
Rasional :mempermudah mengambil peralatan sehingga
membantu kelancaran proses persalinan
18. Pakai
sarung tangan DTT pada kedua tangan
Rasional : untuk mencegah infeksi silang
19. Setelah
tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva maka lindungi perineum
dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering.tangan yang lain
menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya
kepala.anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernapas cepat dan dangkal.
Rasional : dengan menyokong perineum dengan baik
akan mengurangi trauma dan mencegah rupture perineum
20. Periksa
kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai jika hal
itu terjadi,dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi
Rasional : lilitan tali pusat pada bayi dapat mengakibatkan
asfiksia dan kematian janin
21. Tunggu
kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
Rasional : menghilangkan torsi pada leher yang
terjadi akibat putaran paksi dalam
22. Setelah
kepala melakukan putaran paksi luar,pegang secara biparental.anjurkan ibu untuk
meneran saat ada kontraksi.dengan lembuk gerakkan kepala kearah bawah dan
distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakkan arah
atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang
23. Setelah
kedua bahu lahir,geser tangan bawah untuk kepala dan bahu.gunakan tangan atas
untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas.
Rasional : membantu pengeluaran bayi agar tidak
terjadi robekan perineum
24. Setelah
tubuh dan lengan lahir,penelusuran tangan atas berlanjut ke punggung,bokong,tungkai
dan kaki.pegang kedua mata kaki.
Rasonal: membantu pengeluaran tubuh bayi seluruhnya
dan mencegah agar bayi tidak jatuh
25. Lakukan
penilaian selintas pada bayi ( apakah bayi menangis, apakah bayi bergerak)
Rasional : dengan bayi menangis menandakan bayi
sehat dan membuka jalan napas
26. Keringkan
tubuh bayi
Rasional : untuk mencegah hipotermi
27. Periksa
kembali uterus untuk memastikan tidak ada bayi dalam uterus (hamil tumggal)
Rasional : untuk mengetahui janin tunggal atau
gemeli
28. Beritahu
ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi baik
Rasional : supaya kontraksi uterus baik
29. Dalam
waktu 1 menit setelah bayi lahir,suntikkan oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha
atas bagian distal lateral
Rasional : untuk
memudahkan pengeluaran plasenta
30. Setelah
2 menit pasca persalinan,jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat
bayi.mendorong isi tali pusat kearah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat
pada 2 cm distal dari klem pertama
31. Pemotongan
dan pengikatan tali pusat
32. Letakkan
bayi tengkurap didada ibu agar ada kontak kulit ibu kekulit bayi.luruskan bahu
bayi sehingga bayi menempel di dada/perut ibu.selimuti ibu dan bayi dengan kain
hangat,pasang topi pada bayi.biarkan bayi melakukan kontak kulit dengan ibu
paling sedikit 1 jam.
LANGKAH
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 25 Agustus 2015 Jam 04.30 wita
1. Mendengar
dan melihat andanya tanda persalinan kala II ( dor-an,tek-nus, per-jol,vul-ka)
2. Memastikan
kelengkapan peralatan,bahan dan obat-obatan esensial untuk menolong persalinan
dan menatalaksanakan komplikasi ibu dan bayi baru lahir.
a. Bak
partus berisi :
·
2 pasang handscoen
·
1 gunting episiotomy
·
2 buah koher
·
½ koher
·
Kasa steril
·
1 gunting tali pusat
·
Penjepit tali pusat
·
1 buah kateter nelaton
·
Duk steril
·
Spoit berisi oksitosin 1 amp
b. Bak
hecting berisi :
·
1 pasang handscoen
·
1 buah nelfuder
·
Kasa steril
·
Gunting benang
·
Pinset anatomi
·
Pinset serugi
·
1 kom betadin
·
1 kom tempat jarum
·
Spoit 3 cc
·
Lidocain
·
1 buah nearbeken
c. Pencegahan
infeksi
·
Ember klorin
·
Ember DTT
·
Tempat plasenta
·
Tempat sampah medis
·
Tempat sampah kering
d. Pakaian
ibu dan bayi
·
Handuk alas bokong
·
Gurita ibu
·
Softeks,celana dalam
·
Pakaian ibu dan bayi
·
Sarung ibu dan bayi
e. Memakai
alat pelindung diri
·
Penutup kepala
·
Kaca mata
·
Masker
·
Celemek
·
Alas kaki tertutup
3. Memakai celemek plastik
4. Melepaskan
dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai,cuci tangan dengan sabun dan air
bersih mengalir kemudian keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi
yang bersih dan kering
5. Memakai
sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk pemeriksaan dalam
6. Memasukkan
oksitosin ke dalam tabung suntik(gunakan tangan yang memakai sarung tangan DTT
dan steril)
7. Membersihkan
vulva dan perineum,menyekanya dengan hati-hati dari depan ke belakang dengan
menggunakan kapas atau kasa yang dibasahi air DTT
8. Melakukan
pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
Hasil
:
·
Keadaan vulva dan vagina tak ada
kelainan
·
Porsio lunak dan tipis
·
Pembukaan lengkap (10 cm)
·
Ketuban (+)
·
Presentase kepala
·
Penurunan H IV
·
Tidak ada penumbungan
·
Tidak ada moulage
·
Kesan panggul normal
·
Pelepasan lendir dan darah
9. Mendekontaminasi
sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan
kedalam larutan klorin 0,5% kemudian lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik
dalam larutan 0,5 % selama 10 menit.cuci kedua tangan setelah sarung tangan
dilepaskan
10. Memeriksa DJJ setelah kontraksi/saat relaksasi
uterus pastikan DJJ dalam batas normal (
120-160 x/i)
11. Memberitahu
ibu pembukaan sudah lengkap,keadaan ibu dan janin baik,bantu ibu dalam
menemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya
12. Meminta
bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran
13. Melakukan
pimpinan meneran saat ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran
14. Menganjurkan
ibu berjalan,jongkok atau mengambil posisi yang nyaman, jika belum ada dorongan
untuk meneran
15. Meletakkan
handuk bersih di perut ibu (untuk mengeringkan bayi),jika kepala bayi sudah
membuka vulva 5-6 cm
16. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah
bokong ibu
17. Membuka
tutup partus set dan pastikan kembali kelengkapan alat dan bahan
18. Memakai
sarung tangan DTT pada kedua tangan
19. Setelah
tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva maka lindungi perineum
dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering.tangan yang lain
menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya
kepala.anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernapas cepat dan dangkal.
20. Memeriksa
kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai jika hal
itu terjadi,dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi
21. Menunggu
kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
22. Setelah
kepala melakukan putaran paksi luar,pegang secara biparental.anjurkan ibu untuk
meneran saat ada kontraksi.dengan lembuk gerakkan kepala kearah bawah dan
distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakkan arah
atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang
23. Setelah
kedua bahu lahir,geser tangan bawah untuk kepala dan bahu.gunakan tangan atas
untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas.
24. Setelah
tubuh dan lengan lahir,penelusuran tangan atas berlanjut ke
punggung,bokong,tungkai dan kaki.pegang kedua mata kaki.
Hasil : bayi lahir dengan PBK pada tanggal 25
Agustus 2015 jam 04.30 wita,jenis kelamin Laki-laki,BBL : 3300 gram,PBL : 49 cm
25. Melakukan
penilaian selintas pada bayi ( apakah bayi menangis, apakah bayi bergerak)
Hasil : AS : 8/10,bayi segera menangis setelah lahir
26. Mengeringkan
tubuh bayi
27. Memeriksa
kembali uterus untuk memastikan tidak ada bayi dalam uterus (hamil tumggal)
28. Memberitahu
ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi baik
29. Dalam
waktu 1 menit setelah bayi lahir,suntikkan oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha
atas bagian distal lateral
30. Setelah
2 menit pasca persalinan,jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat
bayi.mendorong isi tali pusat kearah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat
pada 2 cm distal dari klem pertama
31. Memotongan
dan mengikat tali pusat
32. Meletakkan
bayi tengkurap didada ibu agar ada kontak kulit ibu kekulit bayi.luruskan bahu
bayi sehingga bayi menempel di dada/perut ibu.selimuti ibu dan bayi dengan kain
hangat,pasang topi pada bayi.biarkan bayi melakukan kontak kulit dengan ibu
paling sedikit 1 jam.
LANGKAH
VII. EVALUASI
Tanggal 25 Agustus 2015 jam 04.32 wita
1. Kala
II berlangsung normal selama 30 menit dan tidak ada robekan pada jalan lahir
2. Bayi
lahir dengan PBK tanggal 25 Agustus 2015 04.30 wita dengan JK : laki-laki.
3. KU
ibu dan bayi baik dan tidak ada perdarahan
4. Kontraksi
uterus baik (teraba keras dan bundar)
5. TFU
setinggi pusat
PENDOKUMENTASIAN
HASIL ASUHAN KEBIDANAN
SOAP
KALA II
SUBJEKTIF
Ibu merasakan sakitnya
bertambah juat dan sering disertai tembus belakang, ibu ingin BAB dan ada
tekanan pada anus serta ibu juga merasakan ada dorongan kuat untuk meneran.
OBJEKTIF
Perineum menonjol,
vulva dan anus membuka, his 5x 10 menit (40-45 detik), djj terdengar jelas
dengan frekuensi 130 x/menit. Ketuban pecah spontan jam 04.00 wita serta
pemeriksaan dalam jam 04.00 wita :
a. Keadaan
vulva dan anus tidak ada kelainan
b. Porsio
tidak teraba
c. Pembukaan
lengkap
d. Ketuban
(-)
e. Presentase
kepala
f. Tidak
ada penumbungan
g. Tidak
ada molage
h. Penurunan
H IV
i.
Panggul kesan normal
j.
Pelepasan lendir dan darah
ASSESMENT
Perlangsungan kala II
PLANNING
Tanggal 25 Agustus 2015 jam 04.30 wita
1. Mendengar
dan melihat andanya tanda persalinan kala II ( dor-an,tek-nus, per-jol,vul-ka)
2. Memastikan
kelengkapan peralatan,bahan dan obat-obatan esensial untuk menolong persalinan
dan menatalaksanakan komplikasi ibu dan bayi baru lahir.
a. Bak
partus berisi :
·
2 pasang handscoen
·
1 gunting episiotomy
·
2 buah koher
·
½ koher
·
Kasa steril
·
1 gunting tali pusat
·
Penjepit tali pusat
·
1 buah kateter nelaton
·
Duk steril
·
Spoit berisi oksitosin 1 amp
b. Bak
hecting berisi :
·
1 pasang handscoen
·
1 buah nelfuder
·
Kasa steril
·
Gunting benang
·
Pinset anatomi
·
Pinset serugi
·
1 kom betadin
·
1 kom tempat jarum
·
Spoit 3 cc
·
Lidocain
·
1 buah nearbeken
c. Pencegahan
infeksi
·
Ember klorin
·
Ember DTT
·
Tempat plasenta
·
Tempat sampah medis
·
Tempat sampah kering
d. Pakaian
ibu dan bayi
·
Handuk alas bokong
·
Gurita ibu
·
Softeks,celana dalam
·
Pakaian ibu dan bayi
·
Sarung ibu dan bayi
e. Memakai
alat pelindung diri
·
Penutup kepala
·
Kaca mata
·
Masker
·
Celemek
·
Alas kaki tertutup
3. Memakai celemek plastik
4. Melepaskan
dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai,cuci tangan dengan sabun dan air
bersih mengalir kemudian keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi
yang bersih dan kering
5. Memakai
sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk pemeriksaan dalam
6. Memasukkan
oksitosin ke dalam tabung suntik(gunakan tangan yang memakai sarung tangan DTT
dan steril)
7. Membersihkan
vulva dan perineum,menyekanya dengan hati-hati dari depan ke belakang dengan
menggunakan kapas atau kasa yang dibasahi air DTT
8. Melakukan
pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
Hasil
:
·
Keadaan vulva dan vagina tak ada
kelainan
·
Porsio lunak dan tipis
·
Pembukaan lengkap (10 cm)
·
Ketuban (+)
·
Presentase kepala
·
Penurunan H IV
·
Tidak ada penumbungan
·
Tidak ada moulage
·
Kesan panggul normal
·
Pelepasan lendir dan darah
9. Mendekontaminasi
sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan
kedalam larutan klorin 0,5% kemudian lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik
dalam larutan 0,5 % selama 10 menit.cuci kedua tangan setelah sarung tangan
dilepaskan
10. Memeriksa DJJ setelah kontraksi/saat relaksasi
uterus pastikan DJJ dalam batas normal (
120-160 x/i)
11. Memberitahu
ibu pembukaan sudah lengkap,keadaan ibu dan janin baik,bantu ibu dalam
menemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya
12. Meminta
bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran
13. Melakukan
pimpinan meneran saat ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran
14. Menganjurkan
ibu berjalan,jongkok atau mengambil posisi yang nyaman, jika belum ada dorongan
untuk meneran
15. Meletakkan
handuk bersih di perut ibu (untuk mengeringkan bayi),jika kepala bayi sudah
membuka vulva 5-6 cm
16. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah
bokong ibu
17. Membuka
tutup partus set dan pastikan kembali kelengkapan alat dan bahan
18. Memakai
sarung tangan DTT pada kedua tangan
19. Setelah
tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva maka lindungi perineum
dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering.tangan yang lain
menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya
kepala.anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernapas cepat dan dangkal.
20. Memeriksa
kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai jika hal
itu terjadi,dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi
21. Menunggu
kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
22. Setelah
kepala melakukan putaran paksi luar,pegang secara biparental.anjurkan ibu untuk
meneran saat ada kontraksi.dengan lembuk gerakkan kepala kearah bawah dan
distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakkan arah
atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang
23. Setelah
kedua bahu lahir,geser tangan bawah untuk kepala dan bahu.gunakan tangan atas
untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas.
24. Setelah
tubuh dan lengan lahir,penelusuran tangan atas berlanjut ke
punggung,bokong,tungkai dan kaki.pegang kedua mata kaki.
Hasil : bayi lahir dengan PBK pada tanggal 25
Agustus 2015 jam 04.30 wita,jenis kelamin laki-laki,BBL : 3300 gram,PBL : 49 cm
25. Melakukan
penilaian selintas pada bayi ( apakah bayi menangis, apakah bayi bergerak)
Hasil : AS : 8/10,bayi segera menangis setelah lahir
26. Mengeringkan
tubuh bayi
27. Memeriksa
kembali uterus untuk memastikan tidak ada bayi dalam uterus (hamil tumggal)
28. Memberitahu
ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi baik
29. Dalam
waktu 1 menit setelah bayi lahir,suntikkan oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha
atas bagian distal lateral
30. Setelah
2 menit pasca persalinan,jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat
bayi.mendorong isi tali pusat kearah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat
pada 2 cm distal dari klem pertama
31. Memotongan
dan mengikat tali pusat
32. Meletakkan
bayi tengkurap didada ibu agar ada kontak kulit ibu kekulit bayi.luruskan bahu
bayi sehingga bayi menempel di dada/perut ibu.selimuti ibu dan bayi dengan kain
hangat,pasang topi pada bayi.biarkan bayi melakukan kontak kulit dengan ibu
paling sedikit 1 jam.
KALA III
LANGKAH
I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
DS
: ibu merasa nyeri perut bagian bawah
DO : bayi lahir dengan PBK tanggal 25
Agustus 2015 jam 04.30 wita dengan JK : laki-laki
TFU setingga pusat
adanya kontraksi
uterus teraba keras dan bulat
tali pusat bertambah panjang
adanya semburan darah secara tiba-tiba
LANGKAH
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH AKTUAL
Diagnosa
: perlangsungan kala III
DS : ibu merasa nyeri
perut bagian bawah
DO : bayi lahir dengan PBK tanggal 25 Agustus 2015
jam 04.30 wita dengan JK : laki-laki
TFU setingga pusat
adanya kontraksi
uterus teraba keras dan bulat
tali pusat bertambah panjang
adanya
semburan darah secara tiba-tiba
Analisa
dan intervensi data
Adanya nyeri dan kontraksi uterus menandakan otot
uterus (miometrium) berkontraksi mengikuti penyusutan volume rongga uterus
setelah lahirnya bayi, menyebabkan berkurangnya tempat perlengketan menjadi
semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka plasenta akan
terlipat, menebal kemudian lepas dari dinding uterus plasenta akan turun
kebagian bawah uterus atau vagina (Asuhan Persalinan Normal; JNPK hal 99-100)
Setelah bayi lahir uterus berkontraksi
dan plasenta terdorong kebawah uterus berbentuk segitiga atau seperti buah pear
dan fundus berada diatas pusat, tali pusat terlihat menjulus keluar melalui
vagina. Darah yang terkumpul dibelakang plasenta akan membantu mendorongn
plasenta keluar dengan dibantu oleh gaya gravitasi. Apabila kumpulan darah
(reetroplasentapooling) dalam ruangan diantara dinding uterus dan permukaan
dalam plasenta melebihi kapasitaaas tampungnya maka darah tersembur keluar dari
tepi plasenta yang terlepas (Asuhan Persalinan Normal; JNPK hal 100).
LANGKAH
III. ANTISIPASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL
Tidak
ada data yang menunjang
LANGKAH
IV. TINDAKAN SEGERA/ KOLABORASI
Tidak
ada data yang menunjang untuk melakukan kolaborasi
LANGKAH
V. RENCANA TINDAKAN
Tujuan
: kala III berlangsung normal
Kriteria
: plasenta dan selaputnya lahir lengkap
perdarahan dalam batas normal (tidak
lebih dari 500 cc)
kontraksi uterus baik (teraba keras dan
bulat)
Intervensi
33. Pindahkan
klem pada tali pusat hingga jarak 5-10 cm dari vulva
Rasional : untuk
mengetahui apakah plasenta sudah terlepas
34. Letakkan
satu tangan diatas kain pada perut ibu,ditepi atas simfisis,untuk mendeteksi
tangan lain menegangkan tali pusat
35. Setelah
uterus berkontraksi,tegangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan yang lain
mendorong uterus kearah belakang-atas (dorso-kranial)
Rasional : supaya
plasenta bisa lahir lenkap
36. Lakukan
penegangan dan dorongan dorso-kranial,minta ibu meneran sambil penolong menarik
tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas,mengikuti poros
jalan lahir.
37. Saat
plasenta muncul diintroitus vagina,lahirkan plasenta dengan kedua tangan.pegang
dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan dan
tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan
38. Segera
setelah plasenta dan selaput ketuban lahir,lakukan mesase uterus.
Rasional : supaya tidak terjadi perdarahan
39. Periksa
kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan selaput ketuban
lengkap dan utuh
Rasional : untuk
mengetahui kelengkapan plasenta
40. Evaluasi
kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum
Rasional : untuk mengetahui apakah
ada laserasi jalan lahir
LANGKAH
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal
25 Agustus 2015 jam 04.45 wita
33. Memindahkan
klem pada tali pusat hingga jarak 5-10 cm dari vulva
34. Meletakkan
satu tangan diatas kain pada perut ibu,ditepi atas simfisis,untuk mendeteksi
tangan lain menegangkan tali pusat
35. Setelah
uterus berkontraksi,tegangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan yang lain
mendorong uterus kearah belakang-atas (dorso-kranial)
36. Melakukan
penegangan dan dorongan dorso-kranial,minta ibu meneran sambil penolong menarik
tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas,mengikuti poros
jalan lahir.
37. Saat
plasenta muncul diintroitus vagina,lahirkan plasenta dengan kedua tangan.pegang
dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan dan
tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan
38. Segera
setelah plasenta dan selaput ketuban lahir,lakukan mesase uterus.
39. Memeriksa
kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan selaput ketuban
lengkap dan utuh
40. Mengevaluasi
kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum
LANGKA
VII. EVALUASI
Tanggal
25 Agustus 2015 jam 05.00
wita
1. Kala
III berlangsung normal (tidak lebih dari 30 menit)
2. Plasenta
lahir lengkap dengan selaput dan kotiledonnya jam 04.45 wita
3. Perdarahan
± 100 cc
4. Kontraksi
uterus baik (teraba keras dan bulat)
5. TFU
setinggi pusat
6. KU
ibu baik ditandai dengan TTV :
TD
: 120/80 mmHg S : 36,50 C
N
: 80 x/menit P : 22 x/menit
PENDOKUMENTASIAN
HASIL ASUHAN KEBIDANAN
SOAP
KALA III
SUBJEKTIF
Ibu
merasakan nyeri perut tembus belakang
OBJEKTIF
Bayi
lahir dengan PBK tanggal 25 Agustus 2015 jam 04.30 wita dengan JK : laki-laki,
BBL : 3300 gram, PB : 49 cm, a/s : 8/10, TFU setinggi pusat, uterus teraba
bulat dan keras serta tali pusat bertambah panjang dan adanya semburan darah
secara tiba-tiba
ASSESMENT
Perlangsungan kala III
PLANNING
Tanggal 25 Agustus 2015 jam 04.45 wita
33. Memindahkan
klem pada tali pusat hingga jarak 5-10 cm dari vulva
34. Meletakkan
satu tangan diatas kain pada perut ibu,ditepi atas simfisis,untuk mendeteksi
tangan lain menegangkan tali pusat
35. Setelah
uterus berkontraksi,tegangkan tali pusat kearah bawah sambil angan yang lain
mendorong uterus kearah belakang-atas (dorso-kranial)
36. Melakukan
penegangan dan dorongan dorso-kranial,minta ibu meneran ambil penolong menarik
tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas,mengikuti poros
jalan lahir.
37. Saat
plasenta muncul diintroitus vagina,lahirkan plasenta dengan kedua tangan.pegang
dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan dan
tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan
38. Segera
setelah plasenta dan selaput ketuban lahir,lakukan mesase uterus.
39. Memeriksa
kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan selaput ketuban
lengkap dan utuh
40. Mengevaluasi
kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum
KALA IV
LANGKAH
I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
DS
: ibu mengeluh kelelahan
DO
: plasenta dan selaput lahir lengkap jam 04.45 wita
kontraksi uterus baik (teraba keras dan
bulat)
ibu nampak kelelahan setelah menjalani
proses persalinan
TFU setinggi pusat
perdarahan ± 100 cc
TTV : TD : 120/80 mmHg S : 36,70 C
N : 88 x/menit P
: 22 x/menit
LANGKAH
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH AKTUAL
Diagnosa
: perlangsungan kala IV
DS
: ibu mengeluh kelelahan
DO
: plasenta dan selaput lahir lengkap jam 04.45 wita
kontraksi uterus baik (teraba keras dan
bulat)
ibu nampak kelelahan setelah menjalani
proses persalinan
TFU setinggi pusat
perdarahan ± 100 cc
TTV : TD : 120/80 mmHg S : 36,70 C
N : 88 x/menit P
: 22 x/menit
Analisa
dan intervensi data
Sebelum plasenta dan selaput ketuban lahir
lengkap ditandai dengan TFU setinggi pusat menunjukkan bahwa telah masuk proses
pengawasan kala IV sampai 2 jam post partum.
LANGKAH
III. ANTISIPASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL
Tidak
ada data yang menunjang
LANGKAH
IV. TINDAKAN SEGERA/ KOLABORASI
Tidak
ada data yang menunjang untuk melakukan kolaborasi
LANGKAH
V. RENCANA TINDAKAN
Tujuan
: kala IV berlangsung normal
Kriteria
: kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar)
Perdarahan seluruhnya tidak lebih dari 500 cc
KU
ibu baik ditandai dengan tanda-tanda vital dalam batas normal :
TD : 110/80-120/90 mmHg S : 36,5-37,50 C
N : 60-100 x/menit P : 16-24 x/menit
Kelelahan teratasi
Intervensi
41. Memastikan
uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam
Rasional
: uterus yang berkontraksi dengan baik menandakan kala IV berlangsung normal
42. celupkan
tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5% dan membilas dengan air DTT kemudian
keringkan
Rasionalnya : mencegah terjadinya infeksi silang
43. Memastikan
uterus berkontraksi dengan baik serta kandung kemih kosong
Rasionanya : dengan kandung kemih kosong akan
memudahkan penurunan tinggi fundus uterus
44. Mengajarkan
ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi
Rasionalnya : agar dapat mengetahui kontraksi yang
baik dan dapat melakukan sendiri
45. Mengevaluasi
dan eliminasi jumlah kehilangan darah
Rasionalnya : untuk mengetahui jumlah perdarahan
sehingga dapat diantisipasi lebih cepat
hal-hal yang fatal
46. Memeriksa
nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik
Rasionalnya : untuk mengetahui keadaan umum ibu agar
tetap dalam keadaan baik
47. Memantau
keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernapas dengan baik (40-60x/i)
48. tempatkan
semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi
(10menit).cuci dan bilas peralatan setelah dekontaminasi
49. Membuang
bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat sampah yang sesuai
Rasionalnya : mencegah terjadinya infeksi
50. Membersihkan
ibu dengan menggunakan air DTT.bersihkan sisa cairan ketuban,lender dan
darah.bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering
Rasionalnya : memberikan rasa nyaman pada ibu dan
mencegah infeksi
51. Memastikan
ibu merasa nyaman.bantu ibu memberikan ASI.anjurkan keluarga untuk memberi ibu
minuman dan makanan yang diinginkannya
Rasionalnya : dengan makanan dan minuman akan
memulihkan tenaga ibu yang telah
berkurang selama proses,sehingga stamina ibu tetap stabil.dengan memberikan asi
pada bayi mendapat nutrisi dan menciptakan hubungan kasih sayang antara ibu dan
bayinya
52. Mendekontaminasi
tempat bersalin dan apron yang dipakai dengan larutan klorin 0,5%
53. celupkan
sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5%,lepaskan dalam keadaan terbalik
kemudian rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
Rasionalnya : mencegah infeksi silang dan sebagai
tindakan disinfeksi sarung tangan
54. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air
mengalir kemudian keringkan tangan dengan tissue atau handuk bersih dan kering
Rasionalnya : mencegah terjadinya kontaminasi dengan
bakteri
55. Memakai
sarung tangan bersih atau DTT untuk penatalaksanaan bayi baru lahir
56. Dalam
waktu 1 jam,beri antibiotic salep mata pencegahan,dan vitamin k1 1
mg dipaha kiri bayi,lanjutkan pemeriksaan fisik bayi baru lahir
57. Setelah
1 jam pemberian vitamin k1 berikan suntikan imunisasi hepatitis B di
paha kanan bayi
Rasionalnya
: dengan melakukan suntikan hepatitis B dapat mencegah penyakit hepatitis
58. Melepaskan
sarung tangan dalam keadaan terbalik didalam larutan klorin 0,5%
59. Mencuci
kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan tangan dengan
tissue atau handuk bersih dan kering
Rasionalnya
: dengan menbcuci tangan dibawah air mengalir merupakan tindakan pencegahan
terjadinya kontaminasi dengan bakteri
60. Melengkapi
partograf
Rasional : dapat melakukan pengambilan keputusan
klinik dan melakukan tindakan selanjutnya
LANGKAH
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal
25 Agustus 2015 jam 05.15 wita
41. Memastikan
uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam
42. celupkan
tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5% dan membilas dengan air DTT kemudian
keringkan
43. Memastikan
uterus berkontraksi dengan baik serta kandung kemih kosong
44. Mengajarkan
ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi
45. Mengevaluasi
dan eliminasi jumlah kehilangan darah
Hasil : ± 100 cc
46. Memeriksa
nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik
Hasil : TD :
120/80 mmHg N : 78x/menit
S :
36,70C P : 20 x/menit
47. Memantau
keadaan bayi dan memastikan bahwa bayi bernapas dengan baik (40-60x/i)
Hasil : bayi bernafas dengan baik dan suhu tubuh
normal
48. Menempatkan
semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi
(10menit).cuci dan bilas peralatan setelah dekontaminasi
49. Membuang
bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat sampah yang sesuai
50. Membersihkan
ibu dengan menggunakan air DTT.bersihkan sisa cairan ketuban,lender dan
darah.bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering
51. Memastikan
ibu merasa nyaman bantu ibu memberikan ASI.anjurkan keluarga untuk memberi ibu
minuman dan makanan yang diinginkannya
52. Mendekontaminasi
tempat bersalin dan apron yang dipakai dengan larutan klorin 0,5%
53. celupkan
sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5%,lepaskan dalam keadaan terbalik
kemudian rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
54. Mencuci
kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan tangan dengan
tissue atau handuk bersih dan kering
55. Memakai
sarung tangan bersih atau DTT untuk penatalaksanaan bayi baru lahir
56. Dalam
waktu 1 jam,beri antibiotic salep mata pencegahan,dan vitamin k1 1
mg dipaha kiri bayi,lanjutkan pemeriksaan fisik bayi baru lahir
57. Setelah
1 jam pemberian vitamin k1 berikan suntikan imunisasi hepatitis B di
paha kanan bayi
58. Melepaskan
sarung tangan dalam keadaan terbalik didalam larutan klorin 0,5%
59. Mencuci
kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan tangan dengan
tissue atau handuk bersih dan kering
60. Melengkapi
partograf
LANGKAH
VII. EVALUASI
Tanggal
25 Agustus 2015 jam 0.5.20
wita
Kala
Iv berlangsung normal ditandai dengan
1. KU
ibu baik
2. TTV
dalam batas normal
TD
: 120/80 mmHg S : 36,70 C
N : 80 x/menit P : 22 x/menit
3. Kontraksi
uterus baik (teraba keras dan bulat)
4. TFU
1 jari dibawah pusat
5. Perdarahan
± 100 cc
6. Kelelahan
teratasi
PENDOKUMENTASIAN
HASIL ASUHAN KEBIDANAN
SOAP
KALA IV
SUBJEKTIF
Ibu
mengeluh kelelahan pasca persalinan
OBJEKTIF
Plasenta dan selaput
lahir lengkap jam 04.45 wita, kontraksi uterus baik (teraba keras dan bulat),
wajah tampak kelelahan setelah menjalani proses persalinan, TFU setinggi pusat,
perdarahan ± 100 cc dan TTV (TD : 120/80 mmHg, N : 80 x/menit, S : 36,70C,
P : 20 x/menit)
ASSESMENT
Perlangsungan kala IV
PLANNING
Tanggal 25 Agustus 2015
jam
05.15 wita
41. Memastikan
uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam
42. celupkan
tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5% dan membilas dengan air DTT kemudian
keringkan
43. Memastikan
uterus berkontraksi dengan baik serta kandung kemih kosong
44. Mengajarkan
ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi
45. Mengevaluasi
dan eliminasi jumlah kehilangan darah
Hasil : ± 100 cc
46. Memeriksa
nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik
Hasil : TD :
120/80 mmHg N : 78x/menit
S :
36,70C P : 20 x/menit
47. Memantau
keadaan bayi dan memastikan bahwa bayi bernapas dengan baik (40-60x/i)
Hasil : bayi bernafas dengan baik dan suhu tubuh
normal
48. Menempatkan
semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi
(10menit).cuci dan bilas peralatan setelah dekontaminasi
49. Membuang
bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat sampah yang sesuai
50. Membersihkan
ibu dengan menggunakan air DTT.bersihkan sisa cairan ketuban,lender dan
darah.bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering
51. Memastikan
ibu merasa nyaman bantu ibu memberikan ASI.anjurkan keluarga untuk memberi ibu
minuman dan makanan yang diinginkannya
52. Mendekontaminasi
tempat bersalin dan apron yang dipakai dengan larutan klorin 0,5%
53. Mencelupkan
sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5%,lepaskan dalam keadaan terbalik
kemudian rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
54. Mencuci
kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan tangan dengan
tissue atau handuk bersih dan kering
55. Memakai
sarung tangan bersih atau DTT untuk penatalaksanaan bayi baru lahir
56. Dalam
waktu 1 jam,beri antibiotic salep mata pencegahan,dan vitamin k1 1
mg dipaha kiri bayi,lanjutkan pemeriksaan fisik bayi baru lahir
57. Setelah
1 jam pemberian vitamin k1 berikan suntikan imunisasi hepatitis B di
paha kanan bayi
58. Melepaskan
sarung tangan dalam keadaan terbalik didalam larutan klorin 0,5%
59. Mencuci
kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan tangan dengan
tissue atau handuk bersih dan kering
60. Melengkapi
partograf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar