ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM FISIOLOGI PADA NY “ S”
HARI KE II DENGAN NYERI LUKA PERINEUM DI RSUD
H. PADJONGA
DAENG NGALLE TAKALAR
TAGGAL 13
SEPTEMBER 2015
No. Regestrasi : 194409
Tanggal masuk : 11 September 2015 Jam
00.00 Wita
Tanggal pengkajian : 13 September 2015 Jam 10.00 Wita
Nama pengkaji : MUTIARA
LANGKAH
I IDENTIFIKASI DATA DASAR
A. Identitas
Istri/Suami
Nama
: Ny.”M” / Tn “ S “
Umur
: 28 tahun / 30 tahun
Nikah
/lamanya : 1x
Suku
: Makassar
/Makassar
Agama :
Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat
: Takalar
B. Data Biologis / Fisiologi
1. Keluhan Utama
·
Ibu mengeluh nyeri pada
luka perineum akibat proses persalinan terutama saat bergerak
2.
Riwayat keluhan utama.
·
Keluhan mulai di
rasakan setelah melahirkan tanggal 11
september 2015 jam 10.00 wita karena terdapat jahitan perineum
·
Sifat keluhan hilang
timbul.
·
Lokasi keluhan di
daerah perineum dan ibu takut banyak bergerak
·
Pengaruh nyeri terhadap
fungsi tubuh yaitu ibu tidak bebas bergerak dan menganggu aktivitas
·
Usaha ibu untuk
mengatasi keluhan yaitu dengan berbaring miring dan membatasi gerakan
C. Riwayat
Kesehatan Sekarang
1. Tidak
ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, diabetes mellitus, penyakit menular
seperti TB paru, hepatitis, HIV/aids dan penyakit menular seksual lainnya.
2. Tidak
ada riwayat operasi
3. Tidak
ada riwayat alergi pada makan dan obat - obatan.
4. Tidak
ada ketergantungan pada alkohol dan obat-obatan terlarang
D. Riwayat Reproduksi
1. Riwayat haid.
·
Menarche : 13 tahun.
·
Siklus Haid : 28 – 30 hari.
·
Lamanya : 5-6 hari.
·
Disminore : -
2.
Riwayat kehamilan.
·
G2 P2 A0
·
HPHT tanggal 17 Desember 2014
·
HTP tanggal 24 september 2015
·
Ibu telah melakukan
pemeriksaan ANC sebanyak 4 kali di puskesmas
·
Ibu telah mendapat
imunisasi TT lengkap di puskesmas
·
Selama kehamilan ibu
rutin mengkomsumsi tablet fe.
·
Tinggi badan ibu : 157
cm, Berat Badan ibu : 58 cm
3. Riwayat persalinan
·
Kala I : berlangsung ± 10 jam
·
Kala II : berlangsung ± 30 menit, bayi
lahir spontan, PBK, aterm, jenis kelamin ♂, berat badan lahir 2700 gr, panjang badan
lahir 47 cm, Apgar skor 8/10,
pada tanggal 11 september
2015 jam 05.10
wita
·
Kala III : berlangsung ± 15 menit, plasenta
dan selaput ketuban lahir lengkap tanggal 11
september 2015 jam 05.45 wita dengan kontraksi uterus baik
(teraba bundar dan keras), TFU 1 jari dibawah pusat, jumlah perdarahan ± 200 cc
dan terjadi rupture perineum tingkat II secara spontan.
·
Kala IV : berlangsung ± 2 jam
Jam
|
Waktu
|
TD
|
N
|
S
|
TFU
|
Kontraksi
|
Kandung
kemih
|
Perdarahan
|
I
|
06.00
|
110/70
|
80
|
36,7
|
1 jrbpst
|
Baik
|
Kosong
|
± 40 cc
|
06.15
|
110/70
|
75
|
36,7
|
1 jrbpst
|
Baik
|
Kosong
|
± 30 cc
|
|
06.30
|
120/80
|
80
|
36,7
|
1 jrbpst
|
Baik
|
Kosong
|
± 30 cc
|
|
06.45
|
120/80
|
80
|
36,7
|
1 jrbpst
|
Baik
|
Kosong
|
± 20 cc
|
|
II
|
07.15
|
110/70
|
75
|
36,7
|
1 jrbpst
|
Baik
|
Kosong
|
± 10 cc
|
07.45
|
110/70
|
80
|
36,7
|
1 jrbpst
|
Baik
|
kosong
|
± 10 cc
|
E. Riwayat sosial, ekonomi dan spiritual
1. Pengambilan
keputusan dalam keluarga adalah suami
2. Keluarga
mengharapkan agar ibu dan bayinya selalu sehat sehingga cepat pulang ke rumah
3. Ibu
merawat bayinya di bantu oleh keuarga
4. Penghasilan
suami mengcukupi kebutuhan sehari – hari
5. Ibu
dan keluarga taat beribadah dan selalu berdoa untuk kesalamatan diri dan
banyinya.
F.
Riwayat Pemenuhan Dasar
1.
Pola nutrisi
·
Pola makan : 3 kali sehari (nasi, lauk pauk,sayur)
·
Nafsu makan : Baik
·
Minum : 7-8 gelas / hari
2.
Pola eliminasi
·
BAB : 1 kali sehari
·
BAK : 4-5 kali hari
3. Personal hygiene
·
Mandi : 2 kali sehari
·
Keramas : 3 kali seminggu
·
Gosok gigi : 2 kali sehari
·
Ganti pakaian : 2 kali sehari
4. Pola
istirahat
·
Ibu kurang istirahat
karena nyeri yang dirasakan pada luka jahitan perineum dan sering terbangun
jika bayinya menangis
G.
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan
umum ibu baik
2. Kesadran komposmentis
3. TTV :
·
TD : 110/70 mmHg
·
S : 36,70C
·
N : 80 x/i
·
P : 20 x/i
5.
Inspeksi dan palpasi
·
Wajah : pucat, ekspresi
meringis, kongjungtiva merah muda dan sclera putih
·
Payudara : Simetris
kiri dan kanan, puting susu terbentuk,Aerola
mammae mengalami hiperpigmentasi, tidak ada benjolan dan nyeri tekan,
pengeluaran kolostrum (+)
·
Abdomen : Tidak ada
bekas operasi, TFU 2 jari bpst, kontraksi uterus baik (teraba bulat dan keras),
nyeri perut bagian bawah karena
kontraksi uterus.
·
Genetalia : tampak
pengeluaran lohia rubra, tampak jahitan perineum masih basah.
·
Ekstremitas : tidak ada
oedema dan varices pada betis
LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA /
MASALAH AKTUAL
Diagnosa :
Post partum hari ke
2 dengan nyeri pada luka jahitan perineum
1. Post
partum hari ke 2
DS :
Ibu melahirkan tanggal 11 september
2015 jam 05.10
wita
DO : TFU 2 jrbpst, kontraksi uterus baik
(teraba bulat dan keras), pengeluaran lochia rubra, pengeluaran kolostrum (+)
Analisa
dan interpretasi data
·
Dari tanggal partus 11 september 2015 jam20.30
wita sampai tanggal 13 september
2015 jam 19.00 wita, ini menandakan post partum hari ke 2. (Synopsis obstetric,
16)
·
Setelah bayi dan
plasenta lahir, uterus akan berkontraksi (teraba bundar dan keras) sehingga
tidak terjadi perdarahan karena miometrium (otot uterus) akan menjepit anyaman
pembuluh darah yang berjalan diantara serabut miometrium bekas tempat
implantasi plasenta. (Hanifa wikjosastro, 66)
·
Cairan yang berasal
dari cavum uteri dan vagina pada postpartum hari ke 1-3 berifat basa/alkalis
terdiri dari sel desidua, verniks kaseosa, rambut lanugo, sisa mekonium dan
sisa darah yang disebut lochia rubra. (Fitra maya, 176)
2. nyeri
luka perineum.
DS : Nyeri dirasakan pada jahitan jalan
lahir terutama saat bergerak
DO
: Ekspresi ibu meringis dan nampak luka
jahitan masih basa
Analisa
dan interpretasi data
·
Nyeri disebabkan karena
terputusnya continuitas jaringan sehingga tubuh mengeluarkan zat kimi
(bradikidin) untuk merangsang reseptor nyeri di hipotalamus, yang diteruskan ke
saraf perifer yang akhirnya menimbulkan nyeri perineum. (Ilmu kebidanan sarwono
prawirohardjo, 188)
LANGKAH III ANTISIPASI / DIAKNOSA
POTENSIAL
Diagnose
: Potensial terjadinya infeksi
perineum
DS : Nyeri pada jahitan jalan lahir terutama saat bergerak
DO : ibu tampak meringis jika bergerak, tampak pengeluaran
lochia rubra dari jalan lahir, luka jahitan masih basah
Analisa
dan interpretasi data
Terputusnya continuitas jaringan pada perineum
mengakibatkan pembuluh darah pecah dan pengeluaran lochia rubra dari cavum
uteri menyebabkan kuman pathogen mudah masuk kedalam serviks dan vagina
sehingga dapat menyebabkan infeksi bila tidak dilakukan perawatan secara
aseptic. (Ilmu kebidanan, hanifa wiknjosastro).
LANGKAH IV EVALUASI TINDAKAN SEGERA
/ KOLABORASI
Tidak
ada data yang menunjang tindakan kolaborasi.
LANGKAH V RENCANA ASUHAN / INTERVENSI
Tujuan : Postpartum hari ke 2 berlangsung normal, nyeri pada
luka perineum berkurang dan tidak terjadi infeksi.
Kriteria : 1. Keadaan umum ibu baik
2.
TFU 2 jari bpst dan terjadi involusio uteri
3.
Pengeluaran lochia rubra
4.Kontraksi
uterus baik (teraba bulat dank eras)
5.Ada
pengeluaran ASI kolostrum
6.Tidak
ada nyeri pada jalan lahir
7.Tidak
ada nyeri saat bergerak ekspresi wajah ibu ceria
8.Tidak
ada tanda-tanda infeksi seperti bengkak, demam, berbau dan bernanah
INTERVENSI
Tanggal 13 september 2015
1. Cuci
tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
Rasional
: Sebagai tindakan preventif agar
tidak terjadi infeksi silang baik antara petugas kesehatan dengan klien.
Observasi
TTV
Rasional
: TTV merupakan salah satu indicator untuk mengetahui keadaan umum ibu dan
rencana tindakan selanjutnya.
2. Observasi
TFU, kontraksi uterus dan pengeluaran lochia setiap hari
Rasional
: TFU merupakan salah satu indicator untuk mengetahui proses involusio uterus
berlangsung normal, normalnya TFU mengalami penurunan 1-2 cm perhari ditandai
dengan uterus teraba bundar dan keras.
Dengan
mengobservasi kontraksi uterus dapat diketahui apakah uterus berkontraksi
dengan baik atau tidak, jika uterus tidak berkontraksi dapat menyebabkan
perdarahan dan menghambat proses involusio.
Perubahan
warna, bau, banyaknya dan perpanjangan lochia merupakan tanda terjadinya
infeksi yang disebabkan oleh bakteri pathogen penyebab penyakit.
3. Kaji
tingkat nyeri
Rasional
: Dengan mengkaji tingkat nyeri yang dirsakan ibu dapaat memudahkan dalam
tindakan selanjutnya
4. Jelaskan
penyebab nyeri
Rasional
: Dengan memberikan penjelasan penyebab nyeri di harapkan ibu dapat mengerti
tentang penyebab nyeri dan dapat beradaptasi
5. Ajarkan
ibu cara mengatasi rasa nyeri
Rasional
: Cara mengatasi nyeri dengan tehnik relaksi yaitu menarik napas melalui hidung
dan menghembuskan melalui mulut sehingga ibu dapat beradaptasi dengan nyeri
yang dirasakan.
6. Anjurkan
ibu merawat luka perineum dengan betadin
Rasional
: agar luka perineum cepat kering dan tidak terjadi infeksi
7. Lakukan
vulva hygiene dan vagina toilet
Rasional
: Dengan melakukan vulva hygiene dan vagina toilet dapat mencegah terjadinya
infeksi dan daerah genitalia tetap bersih
8. Lakukan
perawatan payudara
Rasional
: Perawatan payudara dapat memperlancar pengeluaran ASI sehingga produksi ASI
meningkat dan mencegah terjadinya bendungan ASI
9. Ajarkan
ibu cara menyusui yang benar
Rasional
: Agar ibu dan bayi merasa nyaman sehingga bayi mendapatkan ASI yang cukup.
10. Pemberian
HE tentang nutrisi, istirahat, mobilisasi dini dan senam nifas
Rasional
: Nutrisi pada ibu harus seimbang dan
mengandung karbohidrat, protein, vitamin dan mineral untuk mengembalikan
kondisi ibu. Istirahat yang cukup dapat membantu pemulihan kondisi ibu. Mobilisasi
dini dapat memperlancar pengeluaran lochia, mempercepat involusio, meningkatkan
kelancaran peredaran darah. Senam nifas
dapat membuat mempercepat proses pemulihan kondisi tubuh ibu
11. Anjurkan
ibu menyusui bayinya secara ondemand
Rasional
: dengan mnyusui bayi secara ondemand akan merangsang hormone prolaktin untuk
memproduksi ASI sehingga bayi mendapatkan ASI yang cukup.
12. Berikan
analgetik dan antibiotic sesuai resep dokter
Rasional
: analgetik untuk mengurangi rasa nyeri dan antibiotic untuk mencegah/ membunuh
bakteri.
LANGKAH
VI IMPLEMENTASI
Tanggal 13 Agustus 2015
jam 10. 00 wita
1. Mencuci
tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan ; sudah dilakukan
2. Mengobservasi
TTV ; TD :110/70 mmHg, N : 80 x/i, P : 20 x/i, S : 36,7 0C
3. Mengobservasi
TFU, kontraksi uterus dan pengeluaran lochia setiap hari ; TFU 2 jrbpst,
kontraksi uterus baik (teraba bundar dan keras), pengeluaran lochia rubra.
4. Mengkaji
tingkat nyeri ; tingkat nyeri ringan
5. Menjelaskan
penyebab nyeri ; ibu mengerti penyebab nyeri
6. Mengajarkan
ibu cara mengatasi rasa nyeri ; ibu mengerti dan mau melakukannya
7. Menganjurkan
ibu merawat luka perineum dengan betadin ; ibu mengerti dan mau melakukannya
8. Melakukan
vulva hygiene dan vagina toilet : sudah dilakukan
9. Melakukan
perawatan payudara : sudah dilakukan
10. Mengajarkan
ibu cara menyusui yang benar ; ibu mengerti dan mau melakukannya
11. Memberikan
HE tentang nutrisi, istirahat, mobilisasi dini dan senam nifas ; ibu mengerti
12. Menganjurkan
ibu menyusui bayinya secara ondemand ; ibu mau melakukannya
13. Memberikan
analgetik dan antibiotic sesuai resep dokter : Cefotaxime 1 gr/12 jam/ IV, Ketorolac
1 amp / 8 jam/ IV, Ranitidine 1 amp/ 8 jam/IV
LANGKAH VII EVALUASI
Tanggal 13 september 2015 jam 10 30 wita
1. TTV
:
·
TD : 110/70 mmHg
·
N : 80 x/i
·
P : 22 x/i
·
S : 36,7 ºc
2. Pengeluran
lochia normal yaitu lochia rubra
3. TFU
2 jari bpst, kontraksi uterus baik (teraba bulat dan keras) dan terjadi
involusio uterus
4. Ibu
masih merasakan nyeri tetapi dapat beradaptasi dengan melakukan tehnik relaksi
5. Tidak
ada tanda-tanda infeksi seperti demam, bengkak, berbau dan bernanah
PENDOKUMENTASIAN
HASIL ASUHAN KEBIDANAN
(SOAP)
SUBJEKTIF
( S )
Ibu
melahirkan tanggal 11 september 2015
pukul 05.10 wita, ibu merasakan nyeri pada jalan
lahir, ibu
mengeluh sakit pada perineum terutama bila bergerak, ibu sering bangun jika bayinya menangis/bangun
untuk menyusu,
ibu
merasakan nyeri perut bagian bawah.
OBJEKTIF ( O )
Keadaan
umum ibu baik,kesadaran komposmentis, TTV dalam batas normal : TD: 110/0 mmHg, P : 20 x/i, N: 80 x/i, S : 36,7 ºc, TFU 2 jrbpst,kontraksi uterus baik (teraba bundar dan keras), Pengeluaran lochia
rubra, tampak
luka perineum masih basah, tidak
ada tanda-tanda infeksi,
ekspresi
ibu nampak meringis jika
bergerak, puting
susu terbentuk dan terdapat
pengeluaran kolostrum.
ASSESMENT ( A )
Post partum hari ke 2
dengan nyeri pada daerah perineum.
PLANNING ( P )
Tanggal 13 september 2015 jam 10.30 wita
1. Mencuci
tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan ; sudah dilakukan
2. Mengobservasi
TTV ; TD :110/70 mmHg, N : 80 x/i, P : 20 x/i, S : 36,7 0C
3. Mengobservasi
TFU, kontraksi uterus dan pengeluaran lochia setiap hari ; TFU 2 jrbpst,
kontraksi uterus baik (teraba bundar dan keras), pengeluaran lochia rubra.
4. Mengkaji
tingkat nyeri ; tingkat nyeri ringan
5. Menjelaskan
penyebab nyeri ; ibu mengerti penyebab nyeri
6. Mengajarkan
ibu cara mengatasi rasa nyeri ; ibu mengerti dan mau melakukannya
7. Menganjurkan
ibu merawat luka perineum dengan betadin ; ibu mengerti dan mau melakukannya
8. Melakukan
vulva hygiene dan vagina toilet : sudah dilakukan
9. Melakukan
perawatan payudara : sudah dilakukan
10. Mengajarkan
ibu cara menyusui yang benar ; ibu mengerti dan mau melakukannya
11. Memberikan
HE tentang nutrisi, istirahat, mobilisasi dini dan senam nifas ; ibu mengerti
12. Menganjurkan
ibu menyusui bayinya secara ondemand ; ibu mau melakukannya
13. Memberikan
analgetik dan antibiotic sesuai resep dokter : Cefotaxime 1 gr/12 jam/ IV, Ketorolac
1 amp / 8 jam/ IV, Ranitidine 1 amp/ 8 jam/IV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar